Senin, 14 November 2011

Beberapa Point yang Perlu Diperhatikan Saat Bertugas dalam Misa

Pada pertemuan PPA se-Paroki Makale 28 Agustus 2011, dibahas beberapa point penting yang perlu diperhatikan oleh para misdinar saat bertugas dalam suatu Perayaan Ekaristi,  di antaranya:

  • Sepanjang Misa, misdinar memfungsikan semua indera. Misdinar harus konsentrasi. Tugas misdinar yakni menjaga misa agar tetap tenang dan hikmad. Hal-hal yang dapat menganggu kelancaran Misa menjadi tugas misdinar untuk memperbaiki atau menghilangkan. Misalnya, ketika lilin di atas altar padam. Misdinar menyalakan kembali lilin. Ada sesuatu terjatuh, misdinar memungutnya. Kucing masuk gereja dengan berisik (mengeong), misdinar mengusirnya. namun misdinar harus tetap menjaga sikap dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut. Dan dalam Misa, ada saat-saat inti misa dimana kita tidak boleh bergerak/berjalan-jalan, antara lain:
    1. Pembukaan, tanda salib dan salam
    2. Bacaan I, II, dan Injil
    3. Doa Syukur Agung: Prefasi, Konsekrasi dan Doksologi
    4. Bapa Kami
    5. Berkat 
  • Ketika mengambil lilin di depan altar, misdinar mengambilnya dengan cara berlutut.
  • Misdinar yang bertugas di meja kreden, hanya hormat 2x, yakni: pertama saat membawa piala dan sibori ke hadapan imam dan kedua setelah imam mencuci tangan. Saat pembersihan bejana, misdinar petugas meja kreden hormat saat pertama kali menghadap ke Imam untuk mengambil bejana-bejana dan yang kedua setelah mengembalikan semua bejana-bejana ke meja kreden.
  • Misdinar yang membawa hisop saat pemercikan, selalu berdiri di sebelah kanan Imam.
  • Misinar pembawa pedupaan: Misdinar yang membawa ratus/tempat kemenyan berdiri di sebelah/hadapan kanan Imam.
  • Penggunaan Lonceng:
    1. Setelah Lagu Pembukaan. Dibunyikan lonceng panjang.
    2. Gloria/Kemuliaan. Untuk misa-misa biasa dibunyikan lonceng pendek. Untuk Pesta/misa besar, dibunyikan lonceng sepanjang lagu. Contoh lonceng pendek: "(BUNYIKAN) Dan damai dibumi kepada orang yang berkenan kepada-Nya (STOP)". Setiap lagu kemuliaan diawali dengan lonceng 1x3.
    3. Saat memasuki Liturgi Ekaristi dibunyikan Lonceng Panjang .
    4. Kudus. Aturannya sama seperti kemuliaan. Apabila lonceng pendek, dibunyikan sepanjang refrein.
    5. DSA: Epiklesis. Lonceng dibunyikan pada: Agar menjadi bagi kami.......sampai selesai. Gong dibunyikan 1x saat Imam menumpangkan tangan di atas roti dan anggur. Apabila tidak ada Gong, maka lonceng dibunyikan sejak doa epiklesis: Kami mohon...... Konsekrasi. Gong/Lonceng dibunyikan 1x3 bersama pendupaan dan selama Imam berlutut dibunyikan lonceng. Doksologi. Lonceng bunyi pada saat "Sepanjang segala masa." dan pada kata "Amin".
  • Saat konsekrasi ketika imam mengangkat piala/sibori, sambil memandangnya dan menyembahnya, kita berdoa dalam hati : Berikanlah aku rahmat-Mu, ya Tuhan, supaya saya dapat mengalami kehadiran-Mu.