Senin, 14 November 2011

Beberapa Point yang Perlu Diperhatikan Saat Bertugas dalam Misa

Pada pertemuan PPA se-Paroki Makale 28 Agustus 2011, dibahas beberapa point penting yang perlu diperhatikan oleh para misdinar saat bertugas dalam suatu Perayaan Ekaristi,  di antaranya:

  • Sepanjang Misa, misdinar memfungsikan semua indera. Misdinar harus konsentrasi. Tugas misdinar yakni menjaga misa agar tetap tenang dan hikmad. Hal-hal yang dapat menganggu kelancaran Misa menjadi tugas misdinar untuk memperbaiki atau menghilangkan. Misalnya, ketika lilin di atas altar padam. Misdinar menyalakan kembali lilin. Ada sesuatu terjatuh, misdinar memungutnya. Kucing masuk gereja dengan berisik (mengeong), misdinar mengusirnya. namun misdinar harus tetap menjaga sikap dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut. Dan dalam Misa, ada saat-saat inti misa dimana kita tidak boleh bergerak/berjalan-jalan, antara lain:
    1. Pembukaan, tanda salib dan salam
    2. Bacaan I, II, dan Injil
    3. Doa Syukur Agung: Prefasi, Konsekrasi dan Doksologi
    4. Bapa Kami
    5. Berkat 
  • Ketika mengambil lilin di depan altar, misdinar mengambilnya dengan cara berlutut.
  • Misdinar yang bertugas di meja kreden, hanya hormat 2x, yakni: pertama saat membawa piala dan sibori ke hadapan imam dan kedua setelah imam mencuci tangan. Saat pembersihan bejana, misdinar petugas meja kreden hormat saat pertama kali menghadap ke Imam untuk mengambil bejana-bejana dan yang kedua setelah mengembalikan semua bejana-bejana ke meja kreden.
  • Misdinar yang membawa hisop saat pemercikan, selalu berdiri di sebelah kanan Imam.
  • Misinar pembawa pedupaan: Misdinar yang membawa ratus/tempat kemenyan berdiri di sebelah/hadapan kanan Imam.
  • Penggunaan Lonceng:
    1. Setelah Lagu Pembukaan. Dibunyikan lonceng panjang.
    2. Gloria/Kemuliaan. Untuk misa-misa biasa dibunyikan lonceng pendek. Untuk Pesta/misa besar, dibunyikan lonceng sepanjang lagu. Contoh lonceng pendek: "(BUNYIKAN) Dan damai dibumi kepada orang yang berkenan kepada-Nya (STOP)". Setiap lagu kemuliaan diawali dengan lonceng 1x3.
    3. Saat memasuki Liturgi Ekaristi dibunyikan Lonceng Panjang .
    4. Kudus. Aturannya sama seperti kemuliaan. Apabila lonceng pendek, dibunyikan sepanjang refrein.
    5. DSA: Epiklesis. Lonceng dibunyikan pada: Agar menjadi bagi kami.......sampai selesai. Gong dibunyikan 1x saat Imam menumpangkan tangan di atas roti dan anggur. Apabila tidak ada Gong, maka lonceng dibunyikan sejak doa epiklesis: Kami mohon...... Konsekrasi. Gong/Lonceng dibunyikan 1x3 bersama pendupaan dan selama Imam berlutut dibunyikan lonceng. Doksologi. Lonceng bunyi pada saat "Sepanjang segala masa." dan pada kata "Amin".
  • Saat konsekrasi ketika imam mengangkat piala/sibori, sambil memandangnya dan menyembahnya, kita berdoa dalam hati : Berikanlah aku rahmat-Mu, ya Tuhan, supaya saya dapat mengalami kehadiran-Mu.

Selasa, 04 Oktober 2011

Pembinaan PPA di Gereja St. Kristus Raja Tarongko

Pada tanggal 21 Agustus 2011 pembinaan PPA diadakan di St. Kristus Raja Tarongko yang sebelumnya direncanakan akan diadakan di St. Lapandan, namun karena pada saat itu ada rapat OMK di St. Lapandan maka pembinaan PPA dipindahkan ke St. Tarongko.
Pembinaan di St. Tarongko dimulai pada pukul 11.00 WITA. Pembinaan diawali dengan doa yang dipimpin oleh salah satu calon anggota PPA dari St. Batupapan yaitu Meydelin, kemudian calon anggota diabsen, jumlah calon anggota yang datang pada hari itu  hanya 25 orang. Setelah diabsen para calon mendengar pengarahan dari saudari Ike dan Gerardus yang kemudian dilanjutkan dengan pembawaan materi mengenai “HAL – HAL PENTING DALAM MISDINAR” yaitu:
1.         Misdinar hadir paling lambat 30 menit sebelum misa dimulai.
2.         Penampilan misdinar harus rapi, bagi perempuan rambut harus diikat.
3.         Ada 3 cara hormat yaitu :
·         Menundukkan kepala untuk Pastor
·         Membungkuk untuk altar dan salib
·         Berlutut untuk perarakan masuk dan keluar
4.         Setiap memberi sesuatu kepada Pastor/ menghadap Pastor, misdinar harus hormat dengan menundukkan kepala .
5.         Tongkat salib hanya digunakan dalam perarakan masuk dan keluar, dengan Corpus menghadap ke depan.
6.         Lilin digunakan pada saat perarakan masuk,  menerangi bacaan, menjemput perarakan persembahan, dan untuk menerangi komuni.
7.         Pendupaan digunakan pada saat perarakan masuk, diambil setelah bacaan kedua untuk mendupai Injil, diambil setelah perarakan persembahan untuk mendupai altar, persembahan dan umat, doa syukur agung yaitu Konsekrasi dan Doksologi.
8.         Pemercikan umat hanya 1 kali dilakukan yaitu pada saat perarakan masuk bisa pula dalam ritus tobat.
9.         Lonceng panjang dibunyikan pada saat
·         Akhir lagu pembuka
·         Akhir doa umat yang menandakan bahwa kita akan masuk ke dalam liturgi ekaristi.
·         Doksologi
·         Epiklesis
10.      Lonceng 1 kali dibunyikan dalam menjelang komuni setelah doa menjelang komuni lonceng tidak digunakan lagi, lonceng dalam konsekrasi dibunyikan 3 kali bersamaan dengan pendupaan 3 kali, saat imam berlutu dalam konsekrasi, lonceng juga dibunyikan saat kemulian/ glory dan kudus.
Setelah pembawaan materi dilanjutkan dengan varia yang dibawakan oleh Flora, Ari, dan Gerardus.
DSC03913.JPG
DSC03914.JPG
Setelah  itu para calon PPA dipersilahkan makan, doa  dipimpin oleh saudari Katrina.
                Setelah makan siang semua calon berkumpul di luar gereja, sedangkan didalam gereja diadakan tes susulan yang diawasi oleh saudari Ike.
DSC03930.JPG DSC03923.JPG
Setelah tes yang diberikan kepada Cici selesai dikerjakan semua calon PPA masuk ke dalam gereja, kemudian para calon PPA yang belum latihan misdinar sebelumnya dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok I dipimpin oleh Gerardus dan kelompok ke II dipimpin oleh Ike .
       DSC03989.JPG DSC03954.JPG
Setelah latihan misdinar selesai, semua para calon kembali berkumpul kemudian mendengar beberapa nasehat  dari kakak – kakak pembina dan diakhiri dengan doa penutup oleh saudari Ike.
                Buat adik – adik calon PPA jangan lupa pada hari Sabtu ada pembinaan di St. Lapandan jangan sampai ngak datang yach... dan jangan sampai hal – hal yang suadah kalian terima selama ini hanya terbuang sia- sia.... OKEy... SOLIDEO.
Tidak lupa para kakak pembina mengucapkan:
Rio          : Semoga engkau menjadi teladan sejati...Selamat memperingati Pesta Pelindung PPA.
Rudi       : Met ultah PPA......semoga kita dapat mengikuti teladan Santo Tarsisius demi untuk mengembangkan organisasi ini... Jaya selalu PPA. GBU all..
Gerardus: Walaupun kita tidak megadakan acara kumpul2 / misa bersama, maka saya menjajak teman – teman, marilah kita bersama – sama memohon kepada St. Tarsisius agar mendoakan kita agar kita semua senantiasa dikasihi oleh Tri Tunggal agar kita senantiasa memiliki semangat St. Tarsisius dan organisasi kita kembali jaya. Santo Tarsisius doakanlah kami agar dapat berdiri kokoh dalam iman kami . AMIN.






Senin, 15 Agustus 2011

TES CALON PPA


Pada tanggal 14 Agustus 2011, pertemuan  PPA kembali dilanjutkan di St. Mamabo namun bukan untuk bimbingan lagi melainkan  untuk mengetes  sampai dimana  persiapan para calon PPA untuk menjadi anggota PPA pelayan Kristus.  Walaupun lokasi tempat tujuan bisa dikatakan cukup jauh namun tidak menyurutkan semangat para calon PPA untuk hadir, namun ada beberapa calon yang tidak sempat hadir dikarenakan  adanya kesibukan yang tidak dapat ditinggalkan. Para calon PPA tiba  di St. Mamabo pada pukul 11.00, kemudian disusul oleh kakak- kakak anggota PPA lainnya.
Sebelum tes dimulai, diawali dengan doa yang dipimpin oleh Gerardus anggota PPA dari Tarongko kemudian dilanjutkan pemberian materi kilat dari kakak – kakak anggota karena masih ada beberpa calon yang belum menerima materi tentang “LITURGI”. Setelah itu para calon diajak keluar untuk belajar kemudian mereka dibagi menjadi 4 kelompok, sementara kakak anggota mempersiapkan soal yang ditempel di setiap kursi gereja,  soal tersebut dibuat oleh saudari Eunike. Soal terdiri dari 10 bagian dan 1 diantaranya adalah praktek seperti : Bagaimana cara mendupai ? Bagaimana membunyikan lonceng pada lagu kudus? dan Bagaimana sikap yang baik saat memasuki gereja ?. Setelah semuanya siap para calon anggota dipersilahkan masuk kedalam gereja. Masing – masing soal dikerja selama 2 menit kemuadian berpindah kebagian berikutnya.




Setelah mengerjakan semua soal para calon anggota dipersilahkan untuk makan sementara kakak anggota langsung memeriksa hasil tes.
Dari hasil tes tersebut hanya ada 10 calon yang lulus. Rata –rata kelemahan para calon PPA karena belum menghafal susunan Tata Perayaan Ekaristi dan tidak mengetahui nama – nama alat liturgi yang justru pada pertanyaan tersebut memiliki skor yang tinggi.
Setelah makan siang para calon PPA mengikuti rekreasi terpimpin yang dibawakan oleh Gerardus dan Flora. Untuk tidak membuang – buang waktu setelah rekreasi terpimpin diadakan remedial sekaligus dengan tes pramental. Pada tes pramental calon PPA kembali dibagi kedalam 7  kelompok. Tes pramental ini dilaksanakan di luar gereja yang dibagi atas  7 pos yang dipegang oleh kakak angota, kecuali pos 6.


Pos 1: Otto dan Andre
 
  
Pos 2 : Rio dan Rudi

Pos 3 : Gerardus


Pos 4 : Eunike dan Khenny

Pos 5 : Sepri dan Novi

Pos 6 : Flora dan Resky

Pos 7 : Ari dan Yospin


Tes pramental dimulai pada pukul 14.00 dan berakhir pada pukul 17.30 WITA. Karena  sudah lewat dari waktu yang ditentukan yaitu pukul 17.00 calon anggota yang belum masuk ke beberapa pos terpaksa digabung dengan kelompok lain, setelah semuanya selesai dan berkemas kami semua pulang dengan diakhiri tentunya dengan doa.
Untuk para calon PPA jangan kapok – kapok yach ikut bimbingan, kalau dimarahi tentunya itu semua untuk kebaikan kalian dan untuk yang belum lulus pada tes hari ini jangan patah semangat , masih banyak waktu untuk belajar, kami yakin kalian semua pasti bisa, cayoo!!!! N keep smile ,sampai jumpa minggu depan di St. Lapandan.



 By: Khenny Octavia
(Koord. Bid Publikasi dan Dokumentasi)

Selasa, 09 Agustus 2011

PEMBINAAN CALON PPA 7 AGUSTUS 2011


Pada hari Minggu, 7 Agustus 2011 bertempat di Gereja Stasi Hati Kudus Yesus Mariali, diadakan pembinaan Calon PPA Santo Tarsisius Wilayah Utara Paroki Makale. Pembinaan ini merupakan gabungan semua Calon PPA dari stasi-stasi se-Wilayah Utara. Dengan menggunakan mobil trek milik Ketua Depas Wilayah Utara Paroki Makale para calon dari Stasi Mandetek, Lapandan dan Tarongko diangkut menuju lokasi pembinaan dengan melalui jalur Lapandan. Merekalah yang pertama tiba di lokasi. Menyusul kemudian Stasi Lion yang menggunakan mobil sendiri, lalu Stasi Batupapan dan Mamabo. 


Pembinaan diawali dengan Doa Pembuka yang dipimpin oleh salah seorang calon dari Mariali. Setelah itu diadakan pendataan calon dan hanya ada 34 orang yang hadir pada pembinaan kali ini. Berbeda dengan pembinaan pada tahun 2010 lalu jumlah calon PPA yang berhasil di data adalah 69 orang. Berdasarkan keterangan dari calon-calon PPA, banyak rekan-rekannya yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan, salah satu diantaranya sudah terlalu lama menunggu pembinaan yang cukup lama ditunda. Ada juga yang merasa sudah tua karena sudah SMA. Dan masih banyak lagi. 34 orang yang hadir inilah yang akan dibina untuk menjadi Putra dan Putri Altar.

Setelah pendataan calon dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing calon. Setelah itu acara selanjutnya yaitu materi “Perlengkapan Liturgi” yang dibawakan oleh Flora, Gerardus dan Rudi. Setelah itu Materi II yakni “Cara Menggunakan Alat Misdinar” yang dibawakan oleh Eunike.

 



Setelah materi selesai, mulailah para calon dibagi ke dalam 4 kelompok yang terdiri dari 6 orang tiap kelompok. Tiap kelompok akan dilatih tata cara misdinar. Namun karena waktu tidak memungkinkan hanya ada 1 kelompok saja yang bisa dilatih. Dan acara selesai sekitar Pukul 15.00 WITA.

Sampai di sini pembinaan kali ini. Selanjutnya ke-34 calon ini akan mengikuti Tes minggu depan, 14 Agustus 2011 di Stasi Santa Anna Mamabo. So, buat calon-calon PPA St. Tarsisius Wilayah Utara Paroki Makale, pesan saya, belajar dengan baik, kuasai semua materi yang telah diberikan dan jaga kesehatan agar bisa mengikuti tes pada hari Minggu.
Okeiii. See U next time.

Jumat, 22 Juli 2011

UMAT PERDANA : LAHIRNYA GEREJA


Dalam Kisah Para Rasul, Lukas menggambarkan umat yang ideal sebagai ajakan untuk mengejar cita-cita Kristus sebagai berikut:
“Orang-orang percaya itu semuanya terus bersatu dan apa yang mereka punyai, mereka pakai bersama-sama. Barang Mereka dan harta milik mereka, mereka jual lalu mereka bagi-bagikan uangnya di antara mereka semuanya menurut keperluan masing-masing. Setiap hari mereka terus berkumpul di Rumah Allah; mereka makan bersama-sama, dengan gembira dan rendah hati di rumah-rumah mereka dan mereka terus memuji-muji Allah dan disenangi oleh semua orang. Setiap hari jumlah mereka bertambah terus karena Tuhan memberikan kepada mereka orang-orang yang sednag diselamatkan.” (Kis 2:44-47)
Bagaimana gereja pada awal mulanya? Yesus mengumpulkan murid-murid sebagai tentara kerajaan Allah. Para murid mulai perlahan-lahan percaya akan Yesus. Waktu Yesus mati disalib, para murid lari terpencar-pencar dan iman mereka akan Yesus buyar. Namun kemudian kepada Petrus dan kawan-kawannya diwahyukan, bahwa Allah membangkitkan (membenarkan) Yesus dengan mengutus Roh Kudus-Nya.
Oleh karena itu Petrus dan kawan-kawannya mulai mewartakan bahwa Yesus yang disalibnya itu dilantik menjadi Allah dan menjadi Tuhan dan Penyelamat. Mereka yang menerima warta Petrus dan kawan-kawan, menyatakan itu dengan memberi diri dicelupkan ke dalam air sambil bersaksi tentang iman mereka akan Yesus Kristus (dipermandikan). Mereka yang dipermandikan sering berkumpul untuk saling meneguhkan dan mengenangkan Yesus Kristus, Raja Penyelamat. Mereka mewartakan keyakinan mereka kepada lingkungan mereka, akibatnya jumlah mereka bertambah. Akibat kerusuhan politik, mereka dipencarkan ke seluruh daerah Asia Barat. Di samping itu ada juga yang merasa terpanggil untuk menjelajah daerah luas demi mewartakan Yesus Kristus. Jemaat-jemaat muda ini yang sudah terpencar mengatur diri menurut adat setempat. Ada yang dipimpin oleh seorang ketua, ada yang dipimpin oeh sekelompok penatua. Organisasinya belum seragam dan ketat.
Karena orang Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan, Penyelamat dan bukan kaisar dan oleh karena mereka kurang menghargai upacara kenegaraan yang memuja kaisar itu, mereka diangap perongrong wibawa negara dan perusak agama. Maka mereka dilarang dan dikejar. Kendatipun demikian jumlah mereka bertambah terus.
Berapa hal perihal Gereja Perdana yang boleh menjadi teladan:
·         Dalam umat ini, semangat persaudaraan sungguh dihayati, malah justru karena aspek ini maka mereka menarik perhatian orang sekitarnya.
·         Meski dilarang dan dianiaya umat ini begitu bergairah mewartakan Kristus.
·         Dalam banyak hal mereka cukup luwes menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi namun dalam prinsip iman tidak kenal kompromi.
·         Semua anggotanya berperan serta, terlibat dalam segala kegiatan.
·         Menghadapi pengejaran dan penganiayaan, umat ini terkenal sangat tabah dan tahan, berani dan rela berkorban.

Selasa, 19 Juli 2011

TATA CARA MISDINAR

Kali ini saya akan menshare mengenai cara melayani di sekitar altar. Tata cara ini merupakan tata cara yang kami pakai di wilayah kami. Di sini kita akan mengetahui kapan kita berdiri, berlutut ataupun duduk dalam sebuah misa. Dari awal sampai akhir misa semuanya ada di sini. Tata cara misdinar ini hanya untuk misa biasa, dimana misdinar jumlahnya 2 orang dan tidak menggunakan pedupaan.. 

Buat kamu yang mau tau cara misdinar dalam perayaan ekaristi, silahkan download di sini.

Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi teman-teman yang akan bertugas melayani..

JBlezZ uS^_o

Senin, 18 Juli 2011

Materi Pembinaan

Bagi teman-teman yang ingin mendownload Materi Pembinaan Calon PPA silahkan klik di sini .

Materi ini dipakai pada pembinaan Putra Putri Altar Santo Tarsisius Wilayah Utara Paroki Makale pada tahun 2010.

Minggu, 17 Juli 2011

PEMBINAA CALON PPA KEMBALI DILANJUTKAN


Setelah sekian lama, akhirnya pembinaan untuk calon PPA ST. TARSISIUS WILAYAH UTARA PAROKI MAKALE kembali dilanjutkan. Minggu, 17 Juli 2011 merupakan awal Pembinaan bagi para calon yang dilaksanakan di tiga tempat. Yang pertama di Stasi Mandetek yang diikuti oleh calon dari Stasi Mandetek, Lapandan dan Lion. Yang Kedua di Stasi Batupapan, yang diikuti oleh calon dari Stasi Batupapan, Mamabo, dan To' Bo'ne. Dan yang ketiga diselenggarakan di Stasi Mariali yang diikuti oleh calon dari Stasi Mariali, Suka dan Tarongko.


Untuk pembinaan di Mandetek, materi dibawakan oleh Eunike dengan judul "MENGENAL PERLENGKAPAN LITURGI" dan "PENJELASAN TATA CARA MISDINAR DALAM PERAYAAN EKARISITI. Setelah materi selesai, dilanjutkan dengan dinamika kelompok, dimana tiap kelompok yamg berjumlah tiga kelompok, terdiri dari 7 orang. Masing-masing kelompok membagi tugas untuk bertugas dalam Latihan yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.



Di Stasi Batupapan, materi Pembinaan dibawakan oleh Radu bersama Ari, dan di Stasi Mariali dibawakan oleh Rudhy.



Oke deh... Buat calon-calon yang telah mengikuti Pembinaan, yang rajin ya....
Published with Blogger-droid v1.7.4

Minggu, 19 Juni 2011

PENGURUS BARU PERIODE 2011/2012

Good News...

Hari ini Minggu, 19 Juni 2011, telah terpilih pengurus PPA ST. TARSISIUS WILAYAH UTARA PAROKI MAKALE, dengan susunan Pengurus sebagai berikut:


SUSUNAN PENGURUS PPA ST. TARSISIUS
WILAYAH UTARA PAROKI MAKALE

I.        Penasehat       :     Pastor Paroki Makale
                             Ketua Depas Wilayah Utara Paroki Makale

II.        Pembina          :   Sie.Liturgi Wilayah Utara Paroki Makale
                             Sie. Kepemudaan Wilut Paroki Makale

III.        Pendamping    :  Edianus Sirupang
                             Eunike

IV.        Pengurus Inti:
1)   Ketua                      :   Gerardus Palambingan
2)   Wakil Ketua            :   Vincentius Rudi
3)   Sekretaris               :   Novitriani Sanda
4)   Wakil Sekretaris     :   Apriana
5)   Bendahara              :   Khenny Octavia
6)   Wakil Bendahara    :   Yosephine Tandi Rupang

V.        Bidang – Bidang   :
1)   Sie. Liturgi                   :   Aurelius Andi’lolo
                                        Felisitas Flora
                                        Sepri
2)   Sie. Minat dan Bakat   :   Oktovianus
                                        Hilda
                                        Amos
3)   Sie. Humas                  :   Aquaristin
                                        Marcell
                                        Natan
4)   Sie. Dana                     :   Resky
                                        Elsa
                                                      Ayustuti


Semoga pengurus yang telah terpilih ini menjalankan kepengurusan dengan sebaik-baiknya, supaya organisasi kita ke depan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Amennn...^_^

MARS PPA

Para putra-putri altar..
mari bersatu
Bersatulah dalam iman
kita tak bimbang
berkarya di dalam cinta
kita kan bahagia....

Kalo kamu ngaku PPA Tarsisius, pastinya udah tau donk lagu itu..
OK. Yang pengen punya partitur lagu ini silakan download partitur dari LAGU MARS PPA di sini.

Minggu, 23 Januari 2011

STRUKTUR PPA ST. TARSISIUS WILUT PAROKI MAKALE

Putra-Putri Altar Santo Tarsisius Wilayah Utara Paroki Makale mulai terbentuk organisasinya pada tanggal 25 Juli 2000 di Stasi Santo Yosef Mandetek. Organisasi PPA terbentuk diprakarsai oleh ketua wilayah utara saat itu yaitu Bpk. Anton Sera Sima, bersama dengan Fr. Vincent, CMM. Pada tanggal itu juga ditetapkanlah komposisi kepengurusan mulai dari tahun 2000 s/d 2003 sebagai pengurus yang pertama, yang diketuai oleh Desyanti T.R. dari Stasi Tritunggal Mahakudus Lapandan.

Kemudian pada tanggal 30 Maret 2003 di Stasi Bokin Paroki Sanabo yang sekarang namanya diganti menjadi Paroki Tombang Lambe’, terbentuk kepengurusan PPA untuk periode 2003-2005 yang diketuai oleh Herman Gloria dari Stasi Kristus Raja Tarongko.

Pada akhir periode 2003-2005, yakni pada tanggal 30 April 2005 di Stasi Santo Yosef Lion terpilih pengurus baru untuk Periode 2005-2007 yang dilantik pada keesokan harinya oleh P. Bernard Cakra Arung Raya, Pr. Adapun ketua terpilih masih diduduki oleh Herman Gloria.

Selama periode 2005-2007, kepengurusan kurang berjalan dengan baik dikarenakan kurang adanya perhatian pengurus terhadap organisasi dan beberapa dari pengurus telah meninggalkan Wilayah Utara. Pada tahun 2007, atas inisiatif dari Luciana dan Eunike selaku pengurus inti yang masih ada saat itu, PPA mulai berjalan kembali dengan mengadakan kegiatan-kegiatan, seperti rekoleksi di Paroki Sangalla pada bulan Mei 2007, rekoleksi di Paroki Pangli pada bulan April 2008, dan pembinaan anggota baru angkatan IV yang dilantik oleh Pastor Koordinator PPA saat itu yakni P. Cakra, pr pada tanggal 13 Oktober 2007 di Stasi Santo Yosef Lion.

Pada tanggal 5 April 2008 dalam rekoleksi di Paroki Pangli, diadakan pemilihan pengurus untuk periode 2008-2010, dengan ketua terpilih yaitu Stefanus Pakiding dari Stasi Kristus Raja Tarongko. Kepengurusan yang telah dibentuk saat itu tidak melaksanakan fungsinya, sehingga organisasi PPA St. Tarsisius Wilayah Utara tidak berjalan dengan baik. Adapun setiap kegiatan yang dilakukan selama ini, itu berkat inisiatif dan kerjasama dari beberapa anggota senior untuk mengadakan pertemuan.

Pada pertemuan anggota PPA St. Tarsisius Wilayah Utara tanggal 24 Januari 2010 dibentuk Team Kerja Penerimaan Anggota Baru PPA Angkatan V dengan ketua oleh Eunike dari Stasi Santo Yosef Lion, Sekretaris Edianus dari Stasi Hati Kudus Yesus Mariali, dan Bendahara oleh Louise Steffy dari Stasi Santo Yosef Mandetek. Dalam Rapat Rencana Pembinaan Calon Anggota, pada tanggal 9 April 2010 di Stasi Santo Yosef Mandetek, disepakati bahwa team kerja yang telah dibentuk untuk sementara mengisi kepengurusan sampai terbentuk pengurus baru. 

Berhubung sesuatu dan lain hal, maka pada tanggal 20 Juli 2010 dalam pertemuan anggota PPA, disusun kembali Team Kerja Penerimaan Anggota Baru yang kini merangkap sebagai pengurus sementara, dengan ketua: Fatly Rasid dari Stasi Hati Kudus Yesus Mariali, Sekretaris: Edianus dari Stasi Hati Kudus Yesus Mariali, dan Bendahara: Khenny dari Stasi Santo Yosef Batupapan. Namun, pengurus sementara yang kini menjabat kurang mengaktifkan kembali organisasi dikarenakan oleh kesibukan pribadi masing-masing pengurus.